Space Iklan
portalampana.com --Insiden penutupan lensa kamera yang dilakukan oleh Paur Humas Polres Tojo Unauna (Touna), Bripka Ridwan terhadap wartawan TVRI Sulteng di Touna, Mohammad Qadri akhirnya diselesaikan secara elegan.
Insiden yang sempat mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk dua lembaga pers, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, akhirnya dimediasi oleh pihak Humas Polres Touna.
Mediasi yang dilakukan Kamis (28/4/2016) di Press Room Polres Touna, dihadiri oleh Mohammad Qadri dan Bripka Ridwan serta sejumlah wartawan di wilayah itu.
Dihadapan tim humas Polres Touna serta sejumlah wartawan, Bripka Ridwan mengakui telah melakukan kelalaian dengan menutup lensa kamera saat wartawan TVRI Sulteng Mohammad Qadri sedang meliput tiga tersangka dugaan korupsi.
“Ia memang benar, pada saat kemarin seorang wartawan TVRI yang melakukan pengambilan gambar wajah tersangka Korupsi saya menghalangi dengan cara menutup lensa kamera dari wartawan tersebut,” ungkap Bripka Ridwan.
Namun, Ridwan mengakui hal itu hanyalah kesalahpahaman, karena beberapa faktor, diantaranya ruangan yang sangat sempit, sehingga spontnitas tangannya mengenai kamera Mohammad Qadri.
“Atas kejadian itu, saya secara pribadi dan institusi memohon maaf dan berharap kemitraan antara Polri dan pers tidak terganggu hanya karena insiden kecil tersebut,” lanjut Ridwan.
Pihak Humas Polres Touna juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut kepada AJI Kota Palu dan IJTI Sulteng, khususnya kepada TVRI Sulteng sebagai institusi tempat Mohammad Qadri bekerja.
Sementara itu, wartawan TVRI Sulteng di Touna, Mohammad Qadri juga menyatakan bahwa insiden itu murni karena kesalahpahaman semata. Qadri juga berharap, kejadian penutupan lensa kamera miliknya oleh oknum Humas Polres Touna menjadi pelajaran berharga bagaimana menjaga kemitraan antara polri dan pers.
“Alhamdulillah insiden kemarin berakhir secara kekeluargaan setelah dimediasi oleh TVRI Sulteng dan Humas Polres Touna. Dengan demikian kami tidak lagi menganggap kejadian kemarin sebagai hal yang merugikan karena kami anggap pelajaran berarti untuk kemitraan kami dan polisi,” jelas Qadri.
selangkapnya kabarselebes.com
Insiden yang sempat mendapat kecaman dari berbagai pihak termasuk dua lembaga pers, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, akhirnya dimediasi oleh pihak Humas Polres Touna.
Mediasi yang dilakukan Kamis (28/4/2016) di Press Room Polres Touna, dihadiri oleh Mohammad Qadri dan Bripka Ridwan serta sejumlah wartawan di wilayah itu.
Dihadapan tim humas Polres Touna serta sejumlah wartawan, Bripka Ridwan mengakui telah melakukan kelalaian dengan menutup lensa kamera saat wartawan TVRI Sulteng Mohammad Qadri sedang meliput tiga tersangka dugaan korupsi.
“Ia memang benar, pada saat kemarin seorang wartawan TVRI yang melakukan pengambilan gambar wajah tersangka Korupsi saya menghalangi dengan cara menutup lensa kamera dari wartawan tersebut,” ungkap Bripka Ridwan.
Namun, Ridwan mengakui hal itu hanyalah kesalahpahaman, karena beberapa faktor, diantaranya ruangan yang sangat sempit, sehingga spontnitas tangannya mengenai kamera Mohammad Qadri.
“Atas kejadian itu, saya secara pribadi dan institusi memohon maaf dan berharap kemitraan antara Polri dan pers tidak terganggu hanya karena insiden kecil tersebut,” lanjut Ridwan.
Pihak Humas Polres Touna juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut kepada AJI Kota Palu dan IJTI Sulteng, khususnya kepada TVRI Sulteng sebagai institusi tempat Mohammad Qadri bekerja.
Sementara itu, wartawan TVRI Sulteng di Touna, Mohammad Qadri juga menyatakan bahwa insiden itu murni karena kesalahpahaman semata. Qadri juga berharap, kejadian penutupan lensa kamera miliknya oleh oknum Humas Polres Touna menjadi pelajaran berharga bagaimana menjaga kemitraan antara polri dan pers.
“Alhamdulillah insiden kemarin berakhir secara kekeluargaan setelah dimediasi oleh TVRI Sulteng dan Humas Polres Touna. Dengan demikian kami tidak lagi menganggap kejadian kemarin sebagai hal yang merugikan karena kami anggap pelajaran berarti untuk kemitraan kami dan polisi,” jelas Qadri.
selangkapnya kabarselebes.com