Space Iklan
Menurut keterangan dari Gubernur Sulu, Filipina, yang bernama Abdusakur “Totoh” Tan yang mengatakan jika pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf yang merupakan warga negara Indonesia dengan bantuan pihak Kepala MNLF, Nur Misuari dilakukan tanpa adanya pembayaran tebusan.
Setelah dibebaskan oleh Abu Sayyaf, Tan mengaku menerima 4 WNI tersebut dirumahnya. Mereka dibebaskan pada Rabu, 11 Mei 2016 kemarin. 4 WNI tersebut yaitu, Mochhammad Ariyanto Mijnan, Lorens Peter, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
Tan juga mengungkapkan dalam pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf ini Kepala Moro National Liberation Front (MNLF), Nur Misuari telah kedua kalinya berjasa dalam pembebasan WNI dari penyanderaan Abu Sayyaf.
Dan kali ini Misuari telah bekerjasama dengan mantan Jenderal Angkatan Darat Indonesia, Kivlan Zein untuk pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf. Sedangkan, 4 WNI ini dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf di Kota Indanan.
Sebelumnya mereka telah diculik oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada bulan MAjret lalu di laut lepas Provinsi Tawi-Tawi, dekat dengan perbatasan Sabah, sebelum akhirnya dibawa ke Provinsi Sulu. Tan juga menegaskan dalam pembebasan 4 WNI ini tidak ada uang tebusan yang dibayarkan.
Dalam pembicaraan Tan dengan Media, tidak ada satu orang pun dari 4 WNI tersebut yang ikut berbicara. Sementara itu, Kivlan Zein memberikan pujian kepada Misuari, Gubernur Tan dan juga Pemerintah Filipina akan perannya dalam mengamankan para WNI tersebut.
Bukan hanya itu, setelah aksi pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf, 4 WNI tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit militer yang ada di Kota Jolo untuk menjalani pemeriksaan medis rutin sebelum diserahkan kembali kepada para pejabat Pemerintahan Indonesia yang ada di Jakarta.
Untuk pembebasan sandera Abu Sayyaf, 10 WNI sebelumnya juga atas kerjasama dengan Misuari. Sedangkan sampai saat ini pihak Abu Sayyaf mengaku telah bersumpah setia kepada ISIS. Dan saat ini sanderanya masih ada 4 warga Malaysia, 1 orang pria Kanada, 1 orang Norwegia, 1 orang Belanda dan seorang warga Jepang.
http://smeaker.com/
Setelah dibebaskan oleh Abu Sayyaf, Tan mengaku menerima 4 WNI tersebut dirumahnya. Mereka dibebaskan pada Rabu, 11 Mei 2016 kemarin. 4 WNI tersebut yaitu, Mochhammad Ariyanto Mijnan, Lorens Peter, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
Tan juga mengungkapkan dalam pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf ini Kepala Moro National Liberation Front (MNLF), Nur Misuari telah kedua kalinya berjasa dalam pembebasan WNI dari penyanderaan Abu Sayyaf.
Dan kali ini Misuari telah bekerjasama dengan mantan Jenderal Angkatan Darat Indonesia, Kivlan Zein untuk pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf. Sedangkan, 4 WNI ini dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf di Kota Indanan.
Sebelumnya mereka telah diculik oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada bulan MAjret lalu di laut lepas Provinsi Tawi-Tawi, dekat dengan perbatasan Sabah, sebelum akhirnya dibawa ke Provinsi Sulu. Tan juga menegaskan dalam pembebasan 4 WNI ini tidak ada uang tebusan yang dibayarkan.
Dalam pembicaraan Tan dengan Media, tidak ada satu orang pun dari 4 WNI tersebut yang ikut berbicara. Sementara itu, Kivlan Zein memberikan pujian kepada Misuari, Gubernur Tan dan juga Pemerintah Filipina akan perannya dalam mengamankan para WNI tersebut.
Bukan hanya itu, setelah aksi pembebasan 4 sandera Abu Sayyaf, 4 WNI tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit militer yang ada di Kota Jolo untuk menjalani pemeriksaan medis rutin sebelum diserahkan kembali kepada para pejabat Pemerintahan Indonesia yang ada di Jakarta.
Untuk pembebasan sandera Abu Sayyaf, 10 WNI sebelumnya juga atas kerjasama dengan Misuari. Sedangkan sampai saat ini pihak Abu Sayyaf mengaku telah bersumpah setia kepada ISIS. Dan saat ini sanderanya masih ada 4 warga Malaysia, 1 orang pria Kanada, 1 orang Norwegia, 1 orang Belanda dan seorang warga Jepang.
http://smeaker.com/