Space Iklan
Namun, kini sikap tersebut telah diurungkan. Saat ini, Golkar kemungkinan akan mendukung Ahok selaku mantan kader Golkar. Menurut keterangan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Zainudi mengatakan jika pihaknya akan kembali melakukan survei.
Dan dalam survei tersebut nama Ahok akan diikutkan. Selain itu juga ada Risma, Yusril, Ganjar daan juga Sjafrie Sjamsoeddin. Dan setelah survei tersebut selesai, laporan akan di serahkan kepada Ketua Umum yang baru Setya Novanto.
Zainuddin kembali menegaskan jika sampai saat ini partainya tersebut belum menentukan sikap untuk menghadapi Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Pihaknya juga menepis anggapan jika Partai Golkar DKI telah menutup pintu untuk pria yang kerap di sapa Ahok.
Zainuddin mengaku selama ini Golkar menghormati keputusan Ahok untuk maju melalui jalur independen. Namun, juga ada mekanisme pemilihan melalui sistem partai, jadi apapun yang menjadi petunjuk DPP, dan juga keputusan Ketum Setya Novanto, Golkar akan patuh.
Sampai saat ini, Golkar masih memberikan peluang untuk semua kader untuk diusung oleh Golkar. Sebelum Setya Novanto terpilih menjadi Ketum. Pada bulan Maret 2016 lalu, Golkar DKI memiliki sikap berbeda. Golkar telah menutup pintu untuk Ahok.
Bahkan Golkar telah menggalang kekuatan parpol-parpol lain untuk berhadapan dengan Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Akan tetapi, adanya sinyal dari Setya Novanto mengenai Ahok sepertinya telah mengubah pandangan dan sikap Golkar terhadap Ahok.
Setya Novanto telah mengatakan jika Ahok merupakan sahabat Golkar, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait tentang Pilgub DKI Jakarta. Hal tersebut disampaikan setelah penutupan Munaslub Partai Golkar yang dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention, Badung.
(http://smeaker.com)
