Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Hari Anak Nasional, Jatuh Ditanggal 23 Juli Yang Diwarnai denga berbagai Kasus Kekerasan Pada Anak

Redaksi
24 July 2016
Last Updated 2021-10-03T04:52:43Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Space Iklan

Menyedihkan Hari Anak 23 Juli Banyak Diwarnai rentetan Kekerasan Terhadap Anak

Tanggal 23 Juli adalah tanggal yang didedikasikan sebagai Hari Anak Nasional, membahas tentang anak-anak, di Kabupaten Bangka masih menyisakan berbagai catatan tentang kasus kekerasan terhadap anak.

Menurut catatan dari Yayasan Nur Dewi Lestara kabupaten Bangka yang meneliti di bidang advokasi anak dan juga perempuan, angka kekerasan anak pada tahun 2015 mencapi 18 kasus, namun pada tahun 2016 kali ini angka kekrasan terhadap anak snagt lah tinggi terbukti masih dalam pertengahan 2016 ini Yayasan Nur Dewi Lestari sudah menangani sebnayak 36 kasus kekrasan.
Bila membahas tentang Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2016 ini, bisa di bilang sangat lah miris karena kekrasan terhadpa anak pada tahun 2016 ini sangat meningkat tajam di bandingkan kasus kekrasan pada anak pada tahun sebelumnya

Apalagi yang menjadi pelaku kekerasan terhadap anak adalah orang-orang terdekat dari anak tersebut seperti misalnya, tetangga di rumah, teman di sekolah, ataupun bahkan kelurga. Sebernarnya meningkatnya kekerasan pada anak ini faktor utama mpenyebab nya adalh kurang nya perhatian orang tua, kurangnya sebuah komunikasi dan terpengaruh dengan keadaan lingkungan yang tidak kondusif.
“Misalnya ketika di lingkungan rumah, orang tua tidak bisa secar jeli membaca situasi jika ada seseorang yang mengancam keselamatan anaknya. Pelaku kekerasan anak biasanya adalah orang-orang terdekat dengan anak, dan juga berlgak baik,” ujar Dewi.
Dewi juga menilai bahwa untuk mencegah terjadinya kekrasan terhadap anak, yang paling utama adalah pihak kelurga khususnya orna tua harus selalu lebih perhatian, selalu memberikan sebuah kasih sayang sehingga anak bisa menjadi nyaman di dekat orang tua, dan juga membangun komunikasi yang baik dengan anak.
Dan apabila anak sedang brdadi sekolah , jadi pengganti orang tua di sekolah adalah guru, Untuk itu guru ataupun pihak sekolah yang lain, di himbau untuk tidak mengeluarkan anak nakal dari sekolah, karena anak ingin sekolah dimana guru wajib mendidik mereka.Bilaman mungkin anak itu memnag sudah terkanjur snagt nakal dan sangat sulit untuk di bilangi, panggil saj ke dua onag tuanya, biyar piha keluarga yang mencoba menasehati anak tersebut agar tidak naklal lagi.
Bagi anak yang kali ini sudah putus sekolah dan tidak lagi menuntut ilmu , Dewi berharap adanya perhatian yang khusus dari pemerintah maupun pihak kelurga sendiri, untuk selelu memberikan motivasi agar anak nya mau kembali untuk menuntut ilmu di sekolah. Sebab jika anak yang putus sekolah, mereka cenderung melakukan tindak kriminal dan terlibat dengan pergaulan bebas, yang akhirnya bisa merusak masa depan mereka. (smeaker)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Berita