Space Iklan
PORTAL AMPANA - Sudah sepekan ketersediaan gas 3 kilogram di Ampana Ibu Kota Kabupaten Tojo Unauna sulit didapat. Banyak warga yang panik akibat kesulitan mencari gas bersubsidi tersebut.
Seperti Masma , seorang warga yang tinggal di Kelurahan Muara Toba mengaku sudah beberapa tempat pengecer gas didatanginya. Namun kondisinya selalu didapati dalam keadaan kosong.
seorang pedagang Ahmad mengaku sangat susah mencari gas elpiji 3 Kg dan akhir akhir ini pasokan Gas 3 Kilo Gram yang masuk ke kota Ampana stoknya terbatas .
"jatah yang masuk untuk pengecer seperti kios atau toko sebanyak 30 tabung, sekarang ini Sangat susah mencari gas elpiji 3Kg, dan Stok pasokan yang biasanya kami terima itu selalu memenuhi permintaan masyarakat , dan sudah hampir satu minggu ini stok tidak tersedia lagi untuk kami jual ” ujar Ahmad
Seorang pedagang sayur masak juga mengaku sangat sulit mencari Gas Elpiji . Dikatakannya, sudah lima hari ia berkeliling cari gas, namun selalu kosong. Penyebab kosong, ia sendiri tidak tahu.
“ Gawat kalau gini. Mana bisa jualan lagi kalau tak ada gas,” kata Ibu Misna warga yang tinggal dikelurahan Dondo .
Sebelumnya, di tingkat pengecer, harga gas hanya Rp22 ribu. Itu pun sebenarnya sudah di atas ketentuan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, Kalau harga di Pangkalan di jual dengan harga Rp 21 ribu.namun akibat kelangkaan ini harga tabung Naik menjadi Rp 24 ribu hingga 25 ribu pertabung.
Keluhan juga datang dari para pedagang makanan kecil dan sejumlah warung Makan . Mereka mengaku kelangkaan gas elpiji 3 Kg, membuat mereka kesulitan untuk berdagang.
Ali Hadi , yang tergabung dalam UD Monita Febyanti pemilik Pangkalan Elpiji Pertamina yang terletak di Jalan Moh Hatta kelurahan Muara Toba mengatakan dari pihak pertamina Luwuk sudah 3 hari terakhir tidak ada pasokan sama sekali, sehingga ditempat pangkalannya tertimbun puluhan Gas Elpiji kosong titipan dari masyarakat.
“ sudah 3 hari terakhir ini di pangkalan saya tidak ada lagi masuk Gas dari pertamina Luwuk , sehingga tabung kosong byk yang titip disini , karena pasokan hanya sedikit jadi tiap ada stok masuk langsung kosong “ tutur Ali Hadi
Semenjak konversi dari minyak Tanah ke Gas ternyata tidak sesuai harapan masyarakat akan kebutuhan bahan Bakar untuk memasak , mereka berharap Pemkab Touna melalui Dinas terkait Ekbang agar segera turun kelapangan untuk mengatasi kelangkaan Gas Elpiji ini dengan melakukan evaluasi dan monitoring agar tidak terjadi kelangkaan .