Space Iklan
Anak Sekolah ( Foto bintang.com)
Pernyataan mengenai penerapan Full day school yang telah di ungkpakan oleh Mnteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru yakni Muhadjir Effendy telah menunai pro dan kontra di dalm publik.
Mayoritas publik beropini bahwa mereka semua menolak wacana mengenai full day school tersebut. Dengan adanya wacana yang seperti demikian, akhinrnya salah satu ornag tua siswa yakni Deddy Mahyarto Kresnoputro, membuat sebuah petisi “ Tolak Pendidikan “Full Day”/ Sehari Penuh di Indonesia”
Sbuah peyisi penolakan full day scholl ini di buat untuk di tujukan kepada Presiden RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta para orang tua siswa yang lain.
Deedy juga menjelaskan latar belakang dirinya menolak wacana Full day School yang akhirnya dia membuat oetisi seperti itu. Latar belakang petisi yang di gagas oleh Deddy tersebut ialah Belum selesai kita membenahi masalah kurikulum yang kerap kali diacak2, sekarang muncul wacana untuk Anak Sekolah Sehari Penuh, dengan alasan pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi perubahan jaman yang begitu pesat. Semoga bapak2 dan ibu2 tahu bahwa tren sekolah di negara2 maju saat ini adalah less school time, no homework, more about character building.
Sampai dengan pukul 13.25 WIB, Selasa 9 Agustus 2016, ptisi yang digagas oleh Deddy ini sudah di tandantangani oleh 14.698 orang.
Melalui petisi yang telah di gagasnya ini, Deddy sangat berharap para pembuta kebijkan mempertimbangkan wacana yang di nilainya justru akan membahayakan masa depan anak.
“Semoga dengan mengisi petisi ini kita bisa membuat para pembuat kebijakan sadar bahwa pilihan ini justru berbahaya, dan mendorong kita para orang tua dan praktisi pendidikan untuk dapat mencari solusi terbaik bagi anak2 kita di jangka pendek dan bagi kemajuan Bangsa Indonesia di jangka panjang,” ujar Deddy.
Seperti yang telah di ketahui jika Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengutarakan mengenai wacana full day school untuk pendidkan dasar dan juga pembentukan karakter anak dan fuul day tersebut akan di laksankan di sekolah yang negeri taupun yang swasta, sebenarnya hal ini salah satu tujuan nya adalah agar anak tidak sendiri di rumah ketika orang tua mereka masih berada di tempat kerja dan juga untuk menghindarkan para anak agar tidak terjerumus ke hal negatif seperti penyalah gunaan narkoba, tawuran ataupun yang lainnya.
Menurut Muhadjir apabila anak-anak tetap berada di sekolah, mereka semua bisa menyeleaikan tugas sekolah nya hingga di jemput ornmag tuanya sesudah jam kerja, dan juga di lingkungan sekolah para siswa juga masih dalam bimbingan para guru .
Muhadjir effendy juga mengatakan jika gagasan mengenai full day school ini sudah mendapat persetujuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pernyataan mengenai penerapan Full day school yang telah di ungkpakan oleh Mnteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru yakni Muhadjir Effendy telah menunai pro dan kontra di dalm publik.
Mayoritas publik beropini bahwa mereka semua menolak wacana mengenai full day school tersebut. Dengan adanya wacana yang seperti demikian, akhinrnya salah satu ornag tua siswa yakni Deddy Mahyarto Kresnoputro, membuat sebuah petisi “ Tolak Pendidikan “Full Day”/ Sehari Penuh di Indonesia”
Sbuah peyisi penolakan full day scholl ini di buat untuk di tujukan kepada Presiden RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta para orang tua siswa yang lain.
Deedy juga menjelaskan latar belakang dirinya menolak wacana Full day School yang akhirnya dia membuat oetisi seperti itu. Latar belakang petisi yang di gagas oleh Deddy tersebut ialah Belum selesai kita membenahi masalah kurikulum yang kerap kali diacak2, sekarang muncul wacana untuk Anak Sekolah Sehari Penuh, dengan alasan pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi perubahan jaman yang begitu pesat. Semoga bapak2 dan ibu2 tahu bahwa tren sekolah di negara2 maju saat ini adalah less school time, no homework, more about character building.
Sampai dengan pukul 13.25 WIB, Selasa 9 Agustus 2016, ptisi yang digagas oleh Deddy ini sudah di tandantangani oleh 14.698 orang.
Melalui petisi yang telah di gagasnya ini, Deddy sangat berharap para pembuta kebijkan mempertimbangkan wacana yang di nilainya justru akan membahayakan masa depan anak.
“Semoga dengan mengisi petisi ini kita bisa membuat para pembuat kebijakan sadar bahwa pilihan ini justru berbahaya, dan mendorong kita para orang tua dan praktisi pendidikan untuk dapat mencari solusi terbaik bagi anak2 kita di jangka pendek dan bagi kemajuan Bangsa Indonesia di jangka panjang,” ujar Deddy.
Seperti yang telah di ketahui jika Muhadjir Effendy selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah mengutarakan mengenai wacana full day school untuk pendidkan dasar dan juga pembentukan karakter anak dan fuul day tersebut akan di laksankan di sekolah yang negeri taupun yang swasta, sebenarnya hal ini salah satu tujuan nya adalah agar anak tidak sendiri di rumah ketika orang tua mereka masih berada di tempat kerja dan juga untuk menghindarkan para anak agar tidak terjerumus ke hal negatif seperti penyalah gunaan narkoba, tawuran ataupun yang lainnya.
Menurut Muhadjir apabila anak-anak tetap berada di sekolah, mereka semua bisa menyeleaikan tugas sekolah nya hingga di jemput ornmag tuanya sesudah jam kerja, dan juga di lingkungan sekolah para siswa juga masih dalam bimbingan para guru .
Muhadjir effendy juga mengatakan jika gagasan mengenai full day school ini sudah mendapat persetujuan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.