Space Iklan
Virus zika yang sedang membuat resah warga Singapura, karena bertambah banyaknya korban yang terjangkit virus zika, yang apabila di total terdapat 82 korban. Kini virus zika, ternyata sudah memasuki Tanah Air Indonesia. Hal ini di ketahui berdasarka laporan Kementerian Kesehatan , bahwa pada tahun lalu pasien di Jambi telah terinfeksi virus Zika , namun pasien tersebut sudah di tangani dan sekarng sudah pulih keadaannya.
Laporan ini di sampaikan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (PMK), yakni Puan Maharani , setelah mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Pada Rabu 3 Febriari 2016 silam.
Puan Maharani juga mengatakan bahwa pihak pemeritahan Indonesia harus siap untuk mengatisipasi penyebaran virus Zika supaya virus tersebut tiak menjadi wabah penyakit di Negara Indonesia. Puan juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam mencegah datngnya wabah penyakit virus zika dengan cara selalu menjaga kebrsihan, termasuk mencegah tempat-tempat yang berpotensi akan menjadi berkembangnya jentik-jentik nyamuk.
“ Caranya dengan selalu membersihkan seluruh genangan air yang kumuh, sampah, selokan, jamban, toilet, WC dan lain-lain. Hal ini nantinya juag akan di terapkan di setiap temapt pendidikan ,” ungkap Puan.
Puan juga berujar, bahwa gejala virus Zika hampir sama dengan gejala demam berdarah, ataupun chikungunnya. Antara lain seperti, demam, kulitr berbintik merah, sakit kepala, nyeri pada sendi dan otot, peradangan selaput lendir mata dn juga badan terasa lemas. Gejala yang seperti demikian akan berlangsung 2 hingga 7 hari, dan pada beberapa kasus virus Zika di laporkan adanya gangguang saraf sesudah gejala yang pertama tadi.
Tapi Puan Maharani mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah atau yang meyakinkan , kalau Virus Zika bisa berdampak pada ukuran kepala yang mengecil pada janin .
Sedangkan Presiden Joko Widodo memerintahkan pihak kementerian an lembaga yang terkait untuk menyiapakan strategi untuk mecegah menyebarnya virus yang masih satu paket dengan demam berdarah ini. Jokowi juga mengatakan bahwa ada 3 langkah yang harus di lakukan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran Virus Zika.
Pertama, perlu segera dilakukan deteksi sedini mungkin untuk mengetahui seawal mungkin munculnya kasus penyebaran virus ini.
Langkah kedua, melakukan langkah-langkah intensif dalam pencegahan dan kampanye untuk menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk yang menjadi vektor penular virus.
Ketiga, Jokowi memerintahkan agar kementerian dan lembaga terkait mempersiapkan respons cepat dalam penanggulangan virus Zika ini. ( smkr)
Laporan ini di sampaikan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (PMK), yakni Puan Maharani , setelah mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Pada Rabu 3 Febriari 2016 silam.
Puan Maharani juga mengatakan bahwa pihak pemeritahan Indonesia harus siap untuk mengatisipasi penyebaran virus Zika supaya virus tersebut tiak menjadi wabah penyakit di Negara Indonesia. Puan juga meminta agar seluruh masyarakat Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam mencegah datngnya wabah penyakit virus zika dengan cara selalu menjaga kebrsihan, termasuk mencegah tempat-tempat yang berpotensi akan menjadi berkembangnya jentik-jentik nyamuk.
“ Caranya dengan selalu membersihkan seluruh genangan air yang kumuh, sampah, selokan, jamban, toilet, WC dan lain-lain. Hal ini nantinya juag akan di terapkan di setiap temapt pendidikan ,” ungkap Puan.
Puan juga berujar, bahwa gejala virus Zika hampir sama dengan gejala demam berdarah, ataupun chikungunnya. Antara lain seperti, demam, kulitr berbintik merah, sakit kepala, nyeri pada sendi dan otot, peradangan selaput lendir mata dn juga badan terasa lemas. Gejala yang seperti demikian akan berlangsung 2 hingga 7 hari, dan pada beberapa kasus virus Zika di laporkan adanya gangguang saraf sesudah gejala yang pertama tadi.
Tapi Puan Maharani mengatakan bahwa belum ada bukti ilmiah atau yang meyakinkan , kalau Virus Zika bisa berdampak pada ukuran kepala yang mengecil pada janin .
Sedangkan Presiden Joko Widodo memerintahkan pihak kementerian an lembaga yang terkait untuk menyiapakan strategi untuk mecegah menyebarnya virus yang masih satu paket dengan demam berdarah ini. Jokowi juga mengatakan bahwa ada 3 langkah yang harus di lakukan untuk menghadapi kemungkinan penyebaran Virus Zika.
Pertama, perlu segera dilakukan deteksi sedini mungkin untuk mengetahui seawal mungkin munculnya kasus penyebaran virus ini.
Langkah kedua, melakukan langkah-langkah intensif dalam pencegahan dan kampanye untuk menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk yang menjadi vektor penular virus.
Ketiga, Jokowi memerintahkan agar kementerian dan lembaga terkait mempersiapkan respons cepat dalam penanggulangan virus Zika ini. ( smkr)