Space Iklan
Portal Ampana com – Tak dapat dipungkiri, penggunaan Dana Desa di berbagai daerah di Indonesia sering menjadi masalah bahkan hingga berkasus.
Pasalnya, dana yang dikelola para kepala desa yang bersumber dari APBN itu diduga kerap menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya juknis dan peraturan lain yang ada.
Khusus di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia), Tommy Tiranda, masalah dana desa ini tampaknya belum tersentuh pengawasan.
“Pengawasan yang ada hanyalah sebatas menerima laporan administrasi pertanggungjawaban dana desa dari kepala desa tanpa disertai pembuktian pisik di lapangan. Karena yang terjadi bisa saja pisiknya mangkrak atau fiktif sama sekali tapi dilaporkan seolah-olah pisiknya ada dan rampung,” ujar Tommy, ketika ditemui di kantor DPRD Tojo Una-Una di Ampana, baru-baru ini.
Tommy mewanti-wanti para kepala desa (kades) di Touna untuk bekerja sesuai ketentuan penggunaan Dana Desa yang ada.
“Jangan karena pengawasan lemah lantas mau menggunakan kesempatan yang ada. Ini bisa jadi blunder bagi para kades yang ada disini dan pada akhirnya berurusan dengan hukum,” tandasnya mengingatkan.
‘Warning’ Tommy ini memang sangat beralasan karena di beberapa daerah di Indonesia sudah ada sejumlah kades terpaksa harus mendekam di bui karena perbuatannya menyalahgunakan Dana Desa.
Menurut pria yang juga jurnalis ini, selama keberadaannya di Touna dia banyak menerima laporan dan data tentang penggunaan dana desa.
Dari data yang dimiliki, ditengarai ada desa yang sebenarnya kegiatannya fiktif di lapangan dan ada pula pisiknya mangkrak. Namun Tommy menolak menyebut desa dimaksud karena berhubungan dengan kepentingan teknis investigasi mendalam.
“Kalau bahasanya jaksa atau polisi untuk kepentingan penyidikan, kalau bahasanya LSM untuk kepentingan investigasi mendalam. Tapi tujuannya satu yaitu sama-sama menegakkan kebenaran, hukum dan keadilan kan begitu,” urainya.
Lebih jauh, dia meminta Bupati Touna Muhammad Lahay agar tanggap dan tidak lengah terhadap masalah Dana Desa ini. Beberapa proyek pisik yang ada dalam satu-dua tahun terakhir ini di Touna juga mendapat perhatian WASINDO. (Red)
Pasalnya, dana yang dikelola para kepala desa yang bersumber dari APBN itu diduga kerap menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya juknis dan peraturan lain yang ada.
Khusus di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan WASINDO (Pengawas Independen Indonesia), Tommy Tiranda, masalah dana desa ini tampaknya belum tersentuh pengawasan.
“Pengawasan yang ada hanyalah sebatas menerima laporan administrasi pertanggungjawaban dana desa dari kepala desa tanpa disertai pembuktian pisik di lapangan. Karena yang terjadi bisa saja pisiknya mangkrak atau fiktif sama sekali tapi dilaporkan seolah-olah pisiknya ada dan rampung,” ujar Tommy, ketika ditemui di kantor DPRD Tojo Una-Una di Ampana, baru-baru ini.
Tommy mewanti-wanti para kepala desa (kades) di Touna untuk bekerja sesuai ketentuan penggunaan Dana Desa yang ada.
“Jangan karena pengawasan lemah lantas mau menggunakan kesempatan yang ada. Ini bisa jadi blunder bagi para kades yang ada disini dan pada akhirnya berurusan dengan hukum,” tandasnya mengingatkan.
‘Warning’ Tommy ini memang sangat beralasan karena di beberapa daerah di Indonesia sudah ada sejumlah kades terpaksa harus mendekam di bui karena perbuatannya menyalahgunakan Dana Desa.
Menurut pria yang juga jurnalis ini, selama keberadaannya di Touna dia banyak menerima laporan dan data tentang penggunaan dana desa.
Dari data yang dimiliki, ditengarai ada desa yang sebenarnya kegiatannya fiktif di lapangan dan ada pula pisiknya mangkrak. Namun Tommy menolak menyebut desa dimaksud karena berhubungan dengan kepentingan teknis investigasi mendalam.
“Kalau bahasanya jaksa atau polisi untuk kepentingan penyidikan, kalau bahasanya LSM untuk kepentingan investigasi mendalam. Tapi tujuannya satu yaitu sama-sama menegakkan kebenaran, hukum dan keadilan kan begitu,” urainya.
Lebih jauh, dia meminta Bupati Touna Muhammad Lahay agar tanggap dan tidak lengah terhadap masalah Dana Desa ini. Beberapa proyek pisik yang ada dalam satu-dua tahun terakhir ini di Touna juga mendapat perhatian WASINDO. (Red)