Pimpinan Serikat Petani Pasundan (SPP) Jawa Barat, Nisa Warga Dipura yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pasantren Garut, yang bergerak dipengembangan pertanian akro ekologi dan Rara Laki selaku penliti dan fasilitator perempuan sjogyo institute saat meberikan materi kepada warga Desa Betaua, Kecamatan Ulubongka. Fd
Portal Ampana- Pimpinan Serikat Petani Pasundan (SPP) Jawa Barat, Nisa Warga Dipura yang juga merupakan Pimpinan Pondok Pasantren Garut, yang bergerak dipengembangan pertanian akro ekologi mengajak Masyarakat Desa Betau, Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una agar membudyakan cara bercocok tanam Akro Ekologi.
Hal tersebut diungkapkan langsung dihadapan puluhan ibu-ibu PKK Desa Betaua saat diundang sebagai pemateri pada kegiatan Lokakarya tentang cara bertani Akro Ekologi yang digelar di Kantor Desa Betaua, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una belum lama ini.
Saat dikonfirmasi dirinya mengungkapkan, saya mengajak Masyarakat untuk bertani secara Akro Ekologi, karena saat ini kata hampir sebagian dari petani kita telah melakukan sistem pertanian yang cepat.
Seharusnya kata dia kita harus mengembangkan Pertanian yang bisa memulihkan kelestarian alam setempat, berbasis pada kearifan lokal
"cara bertani seperti ini tentunya mengedepankan kesejahteraan keluarga, sebab sejahteranya keluarga cukup dengan bagaimana kebutuhan dari keluarga sendiri terpenuhi yakni pangan yang dihasilkan dari usaha keluarga sendir, apauan yang dimakan diusaha dari usaha keluarga sendiri" Tuturnya
Dirinya menjelaskan cara bertani akro ekologi sangat mudah, karena petani tida perlu memberi pupuk pada tanah yang kemungkinan akan merusak stuktur tanah, dirinya lebih menyarakan agar menggunakan pupuk tradisonal yakni dengan mengandalkan sampah perkebunan untuk dijadikan pupuk.
Sementara itu Rara Laki, Peneliti dan fasilitator perempuan Sajogyo institute saat dikonfirmasi juga mengungkapkan, bahwa kegiatan ini dibuat bertujuan agar bagaimana petani yang berada di Kabupaten Tojo Una-Una membudayakan cara bertani Akro Ekologi yakni bertani yang tidak hanya memperhatikan dari segi keuntungan, tapi memperhatikan juga dari segi kesehatan dan lingkungan, sehingga kesejehtraan keluarga petani bisa terjaga. Fd