Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Demo Polda Sulteng, Massa Geram Desak Kapolres Touna Dicopot

Redaksi
28 July 2017
Last Updated 2021-10-03T04:49:55Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Space Iklan
PULUHAN mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat Kabupaten Tojo Unauna (Touna) menggelar aksi unjukrasa di depan Polda Sulawesi Tengah menuntut Kapolda Rudy Sufahriadi segera mencopot AKBP Bagus Setiono dari jabatannya sebagai Kapolres Touna, Jumat (28/7/2017). FOTO: ALKHAIDAR

PALU,portalampananews.COM_- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) Kabupaten Tojo Unauna (Touna) menggelar aksi unjukrasa di depan Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/7/2017). 

Dalam aksinya, Geram mendesak Polda Sulteng dan Mabes Polri untuk segera mencopot AKBP Bagus Sutiono dari jabatannya sebagai Kapolres Touna karena disinyalir telah melakukan praktik tercela.

Dalam orasinya, Koordinator Aksi Firda Husain mengatakan, sejak menjabat sebagai Kapolres Touna, AKBP Bagus menunjukkan sikap tidak terpuji kepada masyarakat.
Seperti, mengajak masyarakat berkelahi dengan dirinya, melindungi bandar narkoba, penegakan hukum yang sewenang-wenang, penembakan warga yang tidak sesuai dengan prosedur tetap dan sederetan peristiwa hukum yang meresahkan masyarakat.

“Termasuk membekingi judi sabung ayam, judi togel. Dan parahnya lagi diduga meminta jatah proyek ke Pemkab Touna yang nilainya mencapai Rp20 miliar,” sebut Firda.

Bahkan, kata Firda, pihaknya punya bukti jika Kapolres pernah mengeluarkan pernyataan kepada masyarakat di Touna, jika jatah proyek senilai Rp20 miliar itu, dibagikan kepada pejabat Direktur di Polda Sulteng.
“Cara-cara Kapolres Touna ini telah mencederai institusi kepolisian yang selama ini berusaha membangun citra, baik ditengah masyarakat, apalagi perilaku ini dibuat oleh sosok pemimpin polisi di daerah,” urai Firda.


Makanya, mereka mendesak Kapolda Sulteng Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi untuk merekomendasikan pencopotan kapolres ke Mabes Polri.

“Jika Kapolres AKBP Bagus ini tidak segera dicopot maka akan semakin meresahkan masyarakat di Touna,” katanya lagi.

Para pengunjuk rasa yang melakukan aksi hampir satu jam dengan orasi secara bergantian.

Orator yang lain mengungkapkan, apa yang dilakukan Kapolres Touna adalah perilaku melanggar kode etik dan profesi serta merendahkan kehormatan dan martabat kepolisian negara.

“Kami sangat berharap kepada Kapolda Sulteng untuk segera melakukan tindakan hukum sesuai dengan kewenangannya untuk segera mencopot Kapolres Touna. Sebab, jika tidak segera dilakukan, masyarakat Touna akan melakukan aksi yang lebih besar mendesak kapolres untuk dicopot,” tegasnya.

Mereka juga mengaku, baru kali ini warga Touna melakukan demo terhadap kapolresnya.

Sebab, kapolres-kapolres sebelumnya yang menjabat itu sangat bersahabat dan akrab serta tidak melakukan tindakan tercela yang merugikan masyarakat.

“Kami sebagai masyarakat bisa menilai mana kapolres yang baik dan buruk. Kalau baik pasti akan masyarakat dukung, bahkan kalau perlu tidak perlu dimutasi, tapi kalau buruk seperti AKBP Bagus ini pasti kami tolak. Aksi demo ini sebagai bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat yang hampir enam bulan dipimpin AKBP Bagus,” kata  pendemo.

Dikonfirmasi terpisah  Kapolres Touna AKBP Bagus Setiono  melalui Humas Polres Touna  Bripka Ridwan mengklarifikasi bahwa KJapolres tidak mempunyai perusahaan, 

" Kapolres tidak tahu menahu urusan proyek, Kapolres sebagai pimpinan tertinggi Polres Touna menjalankan tugas pokok Polri yakni Melindungi, Mengayomi dan Melayani Masyarakat serta menegakkan hukum, gencar memberantas Narkoba di Touna tanpa pandang bulu, ada Oknum anggota yang terlibat berinisial SB saat ini sedang proses penyidikan di BNNP Sulteng" Kata Humas PolresTouna

“ Dari keterangan SB ada keterlibatan SH yang merupakan Kasat Narkoba dan sedang di Proses di BNNP, SH tidak dilakukan penahanan oleh BNNP dikarenakan ancaman hukuman 1 (Satu) Tahun atau dibawah ancaman 5 (Lima) Tahun dan terhadap Kasat Narkoba sudah non aktif guna kepentingan penyidikan di BNNP serta menunjuk Kasat Reskrim sebagai Pelaksana harian agar pemberantasan Narkoba tetap jalan “ dikutip dari wewbsite tribatanews.polri.go.id Jumat Malam  (28/7) .

Ditambahkan Polres  telah mengadakan Press Release terkait penaganan Narkoba yang melibatkan oknum anggota, adapun terkait penembakan tersangka penganiayaan berat berupa Pembacokan dan sudah diberi surat panggilan 2 (Dua) kali untuk diperiksa namun tidak memenuhi panggilan, telah diundang secara persuasif ke pihak keluarga sampai 5 (Lima) kali namun tersangka bersembunyi dan berupaya melarikan diri ke Hutan " Tulis Humas polres Touna melalui pesan whatsap. ( ALK)


iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Berita