Space Iklan
Ampana, Portalampananews.com - Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una , khususnya wilayah Kota Ampana mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji tiga kilogram (kg). Selain susah didapatkan, harga gas juga naik drastis dibanding biasanya.
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg bahkan terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Tojo Una-Una satu pekan terakhir.
Bahkan, harganya naik hingga Rp 30 ribu itu pun susah dicari . Untuk menukarkan tabung gas ukuran 3 kg,warga harus mencari ke sejumlah kios dan Toko.
Susahnya mendapatkan gas berat tiga kg ini dikeluhkan sejumlah warga. Diantaranya diungkapkan Didin penjual Gorengan warga Kelurahan Muara Toba Kecamatan Ratolindo
"sudah lima hari kami tidak berjualan gorengan, Saya mencari ke beberapa kios, semua habis. Katanya pasokannya kurang dari distributor. Harganya mencapai Rp 30 ribu,kalau datang cuma sedikit langsung habis " kata Didin,Rabu (25/10/2017).
Didin menambahkan dengan langka nya Gas ini akan membuat Usaha Kecil Menengah (UKM) akan menurun apalagi untuk kebutuhan rumah tangga.
Hal yang sama juga di keluhkan ibu Hanni, dia mengaku kaget meskipun mendapatkan gas cuma 1 Tabung tapi harganya melonjak naik
"Di sini harga normalnya Rp 22 ribu, tetapi sekarang ada yang Rp 25 ribu dan bahkan Rp 30 ribu," kata Ibu Hanni , salah seorang warga kelurahan Dondo
Informasi yang diperoleh media ini Bagian Ekonomi pemkab Touna dan PT Pertamina (Persero) beberapa waktu lalu melakukan sosialisasi di tingkat ASN lingkup pemerintah kabupaten Touna terkait konversi penggunan gas elpiji dari 3 KG ke tabung 5 Kg.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Touna,Ilham Lamahuseng mengharapkan pemerintah setempat serius dalam mengatasi kelangkaan serta naiknya harga Gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang terjadi di daerah ini.
"Saya berharap ada keseriusan pemda bagian Ekonomi dalam mengatasi kelangkaan elpiji yang membuat masyarakat kesulitan mendapat elpiji, " kata Ilham Lamahusen
Menurut Ilham , perlunya pengawasan pemda dan instansi terkait naiknya harga gas yang tidak sesuai, karena bahan bakar tersebut merupakan kepentingan dasar masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una" Ujar Ilham. ( HW)
