Space Iklan
Ampana, Portalampananews.com - puluhan petani dari berbagai kecamatan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pertanian, Kantor Bupati Touna dan Kantor DPRD Rabu (14/02).
Mereka mewakili petani jagung, dan petani yang hidup di Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota dan kecamatan Ratolindo yang tergabung dalam Front Perjuangan Masyarakat Tani Tojo Una-Una ( FRONT PERMASTA) Kedatangan mereka ke Kantor Bupati menuntut agar hak para petani tidak diabaikan oleh pemerintah.
Menurut mereka saat ini di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dinilai sebagian besar masyarakat nya adalah petani, seharusnya dijadikan sebagai fokus pemerintah Daerah dalam memikirkan soal kesejahteraan.
Koordinator Aksi Abdul Hatab Aba didampingi Humas FRONT PERMASTA Syafrin Longku dan Wawan menyampaikan, hari ini begitu banyak problem petani yang belum begitu serius menjadi perhatian pemerintah, dimana kesejahteraan petani seolah olah tidak begitu penting.
" Kami menilai, selama ini upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani masih terkungkung dalam sebuah konsep dan wacana yang entah kapan menjadikan sebuah kenyataan, " tegas Hatab Aba.
" bagaimana tidak, ketika upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya Jagung belum begitu maksimal, dengan barometernya adalah harga yang sama sekali tidak membela kaum tani jagung untuk menjaminkan peningkatan ekonomi masyarakat tani itu sendiri dan kami meminta keadilan kepada pemda pemda" ujar safrin dan wawan dalam Orasinyasecara bergantian
Dalam aksi ini Mereka memberikan tuntutan kepada Pemda Touna agar dapat memberikan Kesejahteraan kepada para petani.
" pemerintah harus bertanggung jawab atas kesejahteraan petani jagung, dan kami meminta pemda menstabil kan harga jagung sesuai amanat peraturan menteri no 47/M-DAG/PER/2017 tentang harga acuan pembelian untuk jagung dengan kadar air 15% yakni Rp 3.150/ kilo gram dan pemda membuat regulasi terkait harga jagung " ujar Korlap Aksi Abdul Hatab Aba.
PLT Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Touna Ir. Nur Rachmat saat menerima massa aksi menyampaikan terkait permasalahan harga, khususnya komoditi pangan seperti padi, jagung sama kedelai yang saat ini sudah merupakan isu Nasional,
Kadis menjelaskan mengenai harga di tiap-tiap daerah berbeda-beda yang memang tidak ada standarnya.
" Malah kalau harga dibawah standar yang ada di beli pemerintah, itu kebijakan Nasional, kalau daerah kita ini APBD kita tidak mampu produksi petani,” katanya
Nur Rahmat menguraikan dihadapan massa aksi keberadaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Touna merupakan Dinas yang mendukung program pemerintah daerah Touna Hebat di bidang pertanian.
Usai menggelar Aksi di kantor Pertanian dan ketahanan pangan massa aksi bergerak menuju kantor bupati dan Kantor DPRD Touna, namun kehadiran puluhan petani tidak mendapat Respon dan tanggapan karena saat itu beberapa pejabat Pemkab dan Anggota DPRD Touna sedang mengikuti Musrembang di wilayah Kepulauan. (HW)
