Kabar Maleo – Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
gelar rapat Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten
Tojo Una-Una dalam rangka Peningkatan Kualitas Pelaporan Pengendalian Inflansi
Daerah di Kabupaten Tojo Una-Un, Jumat (13/9/2024).
Kegiatan yang
berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati ini, dibuka oleh Asisten Administrasi
Umum Drs. Syarif, MAP dan dihadiri Unsur Forkopimda Kabupaten Tojo Una-Una,
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Biro
Perekonomian Sekretariat Provinsi Sulawesi Tengah serta Kepala Perangkat Daerah
Lingkup Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una.
Asisten Administrasi
Umum Drs. Syarif Lasawedi,M.A.P saat membacakan sambutan tertulis Bupati
mengatakan bahwa rapat Capacity Building TPID ini, merupakan upaya bersama
memperkuat kapasitas dan sinergi dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Tojo
Una-Una.
"Rapat ini sangat
strategis dan mengingat tantangan yang kita hadapi saat ini dalam menjaga
stabilitas ekonomi terutama dalam mengendalikan inflasi di daerah, serta
momentum yang sangat baik di dalam rangka menentukan arah kebijakan, bagaimana
proses pelaksanaan pengendalian inflasi kita di tahun-tahun
berikutnya,"ucap Syarif Lasawedi.
Syarif katakan, apalagi
kita di tahun 2024 ini, di akhir tahun akan mengalami dua event besar yaitu
pertama kita menghadapi hari besar hari agama, kemudian pasca tahun baru tidak
tertutup kemungkinan akan terjadi lonjakan harga.
Tim bisa bekerja dengan
baik, bagaimana mengatasi jangan sampai terjadi inflasi di tengah-tengah
masyarakat. Nah kalau ini bisa kita hadapi dengan baik, tentunya segala
tantangan itu bisa kita kendalikan.
"Sebab pengendalian
inflasi yang efektif itu, dapat memerlukan pemantauan terus-menerus terhadap
realisasi anggaran, evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk memastikan
bahwa program-program yang menjalankan tidak hanya berjalan sesuai dengan
rencana tetapi juga mampu memberikan dampak yang diharapkan untuk itu di dalam
menghadapi dinamika ekonomi yang semakin kompleks,"jelasnya.
Menurutnya, sinergi dan
kolaborasi antar pihak menjadi kunci sukses di dalam pengendalian inflansi.
Sebab TPID tidak bisa bekerja sendiri dukungan dan keterlibatan aktif dari
seluruh pemangku kepentingan termasuk Bank Indonesia.
"Dengan dukungan
dari semua pihak kita dapat memperkuat jaringan kerja sama yang sudah terbangun
dan meningkatkan komunikasi atau lembaga dengan demikian setiap kebijakan yang
diambil dapat diimplementasikan dengan cepat dan tepat sasaran,"tuturnya.
"Jika diperlukan
intervensi pasar harus dilakukan secara cepat dan tepat juga menjaga
keseimbangan antara permintaan dan penawaran,"pintanya.